Senin, 11 November 2013

FIKTIF

membuat cerita itu menyenangkan, karena banyak hal yang bisa di tuangkan di dalamnya. cerita itu tidak hanya bisa mengingatkan akan kejadian masa lampau, tapi juga bisa di buat bahan renungan. cerita itu terjadi karena telah terjadi, dan setiap cerita memiliki kekuatan sendiri. tidak akan pernah sama, cerita itu sebenarnya tidak ada yang sama setiap detailnya. mungkin hanya ketika di rasakan hampir sama pada titik akhirnya. alhasil ada deh yang barani bilang " aku juga bisa merasakannya", aku dari dulu tidak pernah mau mengatakan kalimat itu, mungkin lebih pada aku tidak ingin menambah atau mengurangi dari cerita yang disampaikan. karena aku adalah pendengar yang baik.

sebagai pendengar baik, banyak hal positif yang bisa di ambil, selain cerita yang disampaikan lebih bisa di cerna juga cerita itu memberika kekuatan yang lebih, karena cerita tidak mengenal cerita hebat atau cerita sederhana, setiap cerita mempunyai nyawanya sendiri. tidak perlu pengarang hebat atau pengarang amatir, terkadang celoteh anak kecil yang baru bisa berceritapun mampu menjadi cerita yang apik untuk didengarkan. bisa juga buku pelajaran waktu masih sekolah dasar, mungkin ceritanya itu-itu saja dan bisa di tebak ending dari cerita itu ialah harus berbuat baik, tapi sebagai pembaca terkadang saya sendiri tidak dapat membuat cerita sama rapi dengan cerita-cerita yang telah saya baca. mungkin juga menjadi diri sendiri memang dasar untuk menjadi penulis yang baik.

menulis itu memang mengasikan, duduk lalu menyalakan laptop kemudian berfikir apa yang akan diceritakan,dan entah kenapa ketika sedang menulis, semula fikiran banyak yang ada di dalam kepala, ketika akan bercerita, fikiran ini hanya fokus sama satu objek. objek yang terkadang tidak nampak di depan mata, tidak tersentuh oleh tangan, dan tidak bisa menimbulkan bau khas yang keluar dengan sendirinya. mungkin apa ini rasanya ketika menulis itu harus fokus sampai cerita yang ingin disampaikan selesai dikerjakan.

yang amatir saja seperti ini, bagaimana penulis yang sudah terkenal ataupun penulis yang sungguh-sungguh dalam mengungkapkan kebenaran disetiap kalimat yang ia tulis. sefokus inikah atau mereka akan menyimpan setiap detail yang akan di tulis. hmmmm penasaran rasanya, kalau musisi mugnkin sudah kelihatan kalau ingin dan akan menciptakan lalu memproses lagu hingga jadi, mereka akan mengerjakan sampai selesai, bahkan tak jarang mereka harus meninggalkan beberapa kegiatan yang nantinya dapat mengalihkan kosentrasi mereka.

dari setiap cerita, mungkin aku paling ndak bisa menulis apabila cerita itu fiktif, apa yah... mungkin cerita fiktif itu sebenernya cerita yang bebas. bisa meluapkan banyak ide, imajinasi, dan semua yang ada di dalam isi otak bisa di tuangkan dalam cerita fiktif. namun cerita fiktif itu hanya bertahan hanya pada imajinasi saja, sedangkan cerita yang benar terjadi bisa memberikan nilai lebih, misanya bisa dijadikan pembelajaran hidup, lalu evaluasi, dan kalau ada hal positif yang bisa di ambil kenapa tidak kita tiru saja ya walapun kalau meniru itu tidak benar-benar bisa kita mendapatkan intisari dari kenapa meniru kebaikan tersebut. bahasa lainnya ialah meresapi sebaik mungkin.

kenapa saya menulis cerita, karena itu sudah terjadi dan tidak akan saya tulis apabila belum terjadi.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar