beribadah adalah salah satu kunci kesehatan iman yang tidak dapat digantikan, ngomongin beribadah saya ingin berbagi sedikit pengalaman yang pernah saya rasakan. saya adalah seorang muslim, dimana kewajiban beribadah saya yang wajib ialah shalat 5 waktu, yaitu shalat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. ketika melaksanakan kegiatan shalat 5 waktu, dari setiap shalat saya sering menemui beberapa hal yang berbeda. dalam hal ini ialah tingkat kekhusukan, yah walaupun itu bukan menjadi penghalang saya untuk melakukan kegiatan beribadah secara sendiri ataupun berjamaah.
shalat shubuh, umur 5 tahun pertama kali diajarkan kegiatan shalat shubuh. saya merasa sedikit heran karena pelaksanaanya sebelum matahari terbit, ya bisa dibayangkan keadaan sekitar masih gelap. kebetulan saya tinggal di desa kecil yang kala itu penerangan hanya menempel pada rumah tertentu, beda dengan sekarang di mana penerangan sudah sampai di jalan.saya adalah orang yang terkadang takut untuk berjalan sendiri di kegelapan, maka dari itu biasanya apabila saya mau pergi sendiri ketika gelap, neneklah yang mengantar saya. yah walaupun sama-sama takut ketika gelap datang untuk perjalan dari rumah ke musholapun tetep di tempuh agak sedikit takut.
pernah suatu ketika dalam perjalanan ke mushola, waktu itu kami baru saja menginap dari rumah saudara. jarak rumah saudara hingga rumah, harus ditempuh melalui pematang sawah.
di sawah saya melihat benda bergerak, bunyinya krosek krosek, saya diam ketika sadar langkah kaki ternyata sudah mendekati sumber bunyi tersebut. dan alangkah terkejutnya ketika masih adzan subuh belum berkumandang ada seorang petani yang sedang memotong padi untuk di panen pagi harinya. nenek saya berkata, dia adalah orang yang tidak bisa beristirahat. subbhanallah.... disaat yang lain sedang tidur dan akan bangun ketika adzan berkumandang. beliau sudah berangkat kerja memenuhi kewajibannya dan akan istirahat ketika shubuh. dana sampai sekarang ingatan tentang seseorang dengan daya semangat kerja tinggi seperti beliau masih saja jadi acuan saya.
sedikit pengalaman ketika shalat dzuhur, kala itu saya adalah seorang murid kelas XI SMA, seperti halnya anak SMA yang sedang labil, saya yang selama 17 th tidak pernah ditunjuk sebagai iman ketika shalat oleh seorang teman. merasa bingung. dikarenakan takut apabila saya salah dalam pengucapan lafal surat-surat dalam al-Quran. rokaat demi rokaat sudah saya kerjakan, namun di akhir rokaat ada suara yang sebenarnya suara itu adalah suara dimana saya diingatkan telah terjadi suatu kesalahn dana ketika sya sadar ternya kesalahan saya adlah saya harusnya melakukan doa takhiat akhir bukannya berdiri lagi. alhasil setelah selesai shalat kedua temen saya menertawai saya karena shalat hampir 5 rokaat.
untuk shalat ashar saya samapai saat ini belum menemui sesuatu yang bisa diceritakan.
ini adalah sedikit pengalaman yang pernah saya rasakan, ketika itu saya sedang dalam keadaan kurang fit untuk shalat berjamaah. yah bisa dikatakan untuk berjalan saja saya dalam keadaan menggigil. sampai di mushola kala itu sudah mendekati komat, karena saya hanya mengikuti pujian satu kali. air wudhu yang masih membasahi kepala terasa dingin. petang itu setiap rokaat yang saya kerjakan terasa ringan, kepala yang saya rasakan dari rumah cenut-cenut hampir tidak terasa ketika kepala sedang melakukan sujud. saya baru merasa sadar jika ketika shalat tadi fisik saya tidak ada beban. yah bisa di bilang sebelum saya shalat saya sedang dalam kondisi sakit, namun penyakit itu sudah hilang bersamaan dengan shalat yang saya lakukan. mukjizat menurut saya, allah mengangkat penyakit saya kala itu juga, dan niatan saya ke dokter akhirnya tidak jadi. mungkin benar " allah memberikan sedikit apa yang kita minta teteapi banyak dan utama yang di butuhkan hambanya".
kejadian unik mungkin ketika saya shalat isya tidak khusuk, tanpa sadar saya melihat ke arah kanan, dimana kala itu ada sosok putih cantik, duduk melihat orang-orang sedang shalat. dana ia tersenyum lebar. saya masih ingat senyumannya bagian ujung bibir kiri kanan hampir menyentuh daun telinga. dan itu pertama dari sekian yang pernah saya lihat. dia melihat orang shalat dengan tersenyum.
rasanya berbagi pengalaman itu menyenangkan, jadi luapkan yang kamu rrasakan. walaupun kamu adlah seorang introvet. terima kasih telah membaca,.,.,.